Jakarta, 6 Desember 2019 - MyProtection News
Ketika menjalani diet, sering kali kita merasa lebih moody daripada biasanya. Tubuh menjadi lebih cepat lelah. Bahkan terkadang membuat kita malas beraktivitas seperti biasanya. Mengapa diet sering kali dikaitkan dengan perubahan suasana hati dan energi? Alasan utamanya adalah tubuh kita ikut menjalani perubahan komposisi saat berdiet.
Hormon dalam tubuh ikut harus beradaptasi dengan perubahan pola makan yang kita lakukan. Fenomena ini juga bisa berlangsung dalam jangka waktu berbeda, membuat tubuh serta emosi terpengaruh dengan perubahan yang ada. Berikut 5 alasan kita menjadi moody saat berdiet.
Pertama, ketika sedang menjalani diet, kita biasanya merasakan tiga gejala utama yaitu dorongan rasa lapar, pusing, dan lemas. Pengurangan porsi makan bisa berpengaruh terhadap kadar gula dan jumlah energi yang kita miliki. Karena tubuh kekurangan energi, kita cenderung menjadi kurang bertenaga dan moody.
Alasan kedua adalah ngidam. Tentu saja kita tidak bisa mengonsumsi makanan secara sembarangan saat diet. Mungkin Anda membayangkan nikmatnya red velvet cake kesukaan Anda. Ketika kita tidak bisa memuaskan cravings, kita cenderung menjadi lebih sensitif dan moody. Salah satu trik untuk mengatasi rasa ngidam adalah dengan membatasi diri untuk mengonsumsi makanan kesukaan saat weekend saja.
Baca juga: Suka Marah-marah Tanpa Alasan Jelas Mungkin Ini Sebabnya
Selanjutnya, saat masa diet, kita terkadang menghindari ajakan teman untuk berkumpul bersama, datang ke pesta, atau mencoba menu makanan baru. Kita takut tergiur dengan makanan yang disajikan. Sehingga intensitas kita bertemu dengan orang lain jadi berkurang. Padahal, berinteraksi dengan orang lain bisa membantu mengembalikan mood kita. Batasi porsi makanan akan lebih baik daripada menghindari situasi sosial.
Untuk memaksimalkan diet, sering kali kita dianjurkan untuk berolahraga. Setelah tubuh harus beradaptasi dengan pola makan yang berubah, olahraga bisa ikut menambah rasa lelah. Rasa lelah inilah yang bisa mendorong rasa moody. Siasati rasa lelah dengan beristirahat cukup selama 8 jam per hari dan minum air putih.
Terakhir, ketika timbangan rasanya tak kunjung turun membuat semangat kita memudar. Padahal diet yang baik adalah ketika berat badan kita turun perlahan. Sehingga lebih memungkinkan kita mempertahankan berat badan ideal. Diet yang dilakukandengan benar juga menjaga kesehatan tubuh, seperti MyProtection yang turut menjaga Anda dari kekhawatiran akan kesehatan Anda di masa depan.
Persiapkan diri untuk menghadapi timbangan yang fluktuatif. Tetap jaga pola makan dan gaya hidup sehat.
Selamat menjalani diet sehat!
Salam,
Sahabat MyProtection
Baca juga: Minyak Ikan Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung
Jakarta, 19 Desember 2019 - MyProtection News
Ternyata olahraga bisa jadi kunci untuk awet muda, lho! Terbukti dari riset yang dilakukan pada atlet berusia lanjut yang tetap aktif berolahraga. Dikutip oleh New York Times, ditemukan bahwa sel-sel otot pria usia lanjut yang aktif berolahraga mirip dengan sel otot pria berusia 25 tahun. Tidak hanya itu, tingkat inflamasi otot akibat perubahan cuaca relatif lebih rendah daripada pria seusia mereka.
Otot merupakan salah satu bagian tubuh yang paling rentan dalam proses penuaan. Sebagian besar manusia kehilangan massa dan kekuatan ototnya mendekati usia 50 tahun. Penurunan performa otot akan semakin cepat setelah usia 50 tahun. Oleh karena itu, disarankan untuk memulai kegiatan olahraga sedini mungkin untuk menjaga massa otot. Namun, tak menutup kemungkinan bagi orang-orang yang baru memulai olahrga di usia lebih tua untuk menjadi sehat.
Banyak riset yang telah menghubungkan pengaruh antara massa otot dengan tingkat inflamasi dalam tubuh. Atlet dan komunitas yang aktif berolahrga memiliki tingkat inflamasi yang lebih rendah dibanding orang yang jarang berolahraga. Inflamasi atau peradangan dalam tubuh juga terkait erat dengan berbagai penyakit. Beberapa penyakit yang terkait dengan peradangan kronis adalah inflamasi jantung, inflamasi ginjal, dan inflamasi kulit.
Olahraga selama 20 menit per harinya dikatakan dapat membantu mengurasi tingkat inflamasi dalam tubuh. Ada banyak jenis olahraga yang bisa Anda lakukan, bahkan saat Anda sibuk. Misalnya melakukan pemanasan selama 15 menit setelah Anda bangun pagi, bersepeda ke kantor, menggunakan tangga di kantor atau kampus untuk naik-turun lantai. Bahkan, beberapa orang memanfaatkan malam hari untuk pergi ke gym.
Nah, walaupun tanpa mesin waktu, rasanya kembali ke usia 25 lagi bisa diwujudkan dengan olahraga, ya? Selamat kembali muda!
Salam,
Sahabat MyProtection